Sungai Pagu (radiotemansejati) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Selatan (solsel), Yulian Efi mengatakan berdasarkan statistik pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 adalah 5,11, atau dibawah rata-rata provinsi Sumatera Barat yang mencapai 5,26.
“begitu juga Indeks Pembangunan Manusia Solok Selatan (2016) adalah 67,47. Lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi (Sumbar) yaitu 70,73,” ujar Sekda saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan se-Kabupaten Solok Selatan di Gedung Nasional Muaralabuh, Rabu (14/2).
Ia juga menyebutkan Prosentase Penduduk Miskin di Kabupaten tersebut pada tahun 2016 pada angka 7,35 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi yaitu 7,09 persen.
“Fenomena kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indek pembangunan manusia sangat dipengaruhi oleh permasalahan kualitas sumber daya manusia kita yang masih rendah, serta permasalahan keterbatasan aksebilitas dan kualitas infrastruktur,” jelas Sekda.
Selain pembangunan infrastruktur, Sekda menekankan 3 pilar pembangunan yang harus menjadi perhatian dan fokus utama yaitu pendidikan, kesehatan, pembangunan kehidupan beragama, sosial dan budaya.
“Tekad kita adalah membuat Kabupaten Solok Selatan kelar dari predikat Daerah Tertinggal pada Tahun 2019. Untuk itu diperlukan komitmen bersama seluruh elemen. Tanpa komitmen bersama untuk mewujudkan perencanaan, pembangunan yang berkualitas tidak akan berjalan secara efektif dan efisien,” ujarnya
Untuk itu ia menginginkan semua perencanaan pembangunan harus direncanakan secara akurat, terukur dan juga mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diawasi mulai dari perencanaan oleh auditor.
Musrenbang Kecamatan bertujuan untuk menyerap ide dan aspirasi pembangunan dari masyarakat dan pemerintahan, nantinya hasil musrenbang kecamatan tersebut akan di bawa ke Musrenbang Kabupaten dan dijadikan acuan untuk penyusunan APBD 2019.