Hati-hati dalam Berjanji, Dikupas dalam Pesan Islami

Hukum Menepati Janji

Hukum berjanji adalah boleh (jaiz) atau disebut juga dengan mubah. Tetapi hukum memenuhi atau menepatinya adalah wajib. Melanggar atau tidak memenuhi janji dalah haram dan berdosa. Berdosanya itu bukan sekadar hanya kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah swt.

Bunda Iin mengatakan bahwasanya perintah menepati janji terdapat Alquran Al-Karim, surat An-Nahl, ayat 91: “Dan tepatilah perjanjianmu apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”

Sahabat Sejati, Bunda Iin menyampaikan  bahwasannya menepati janji adalah ciri orang yang beriman.” Menepati janji adalah ciri orang beriman, sebagaimana diungkapkan Allah dalam surat Al-Mukminun, Telah beruntunglah orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.”

Bahasa yang baik untuk digunakan sebagai kalimat berjanji adalah dengan diawali kata Insyaaallah. “Sebaiknya jika kita ingin berjanji maka hendaknya mengucapkan Insyaallah, yang artinya jika Allah berkehendak” papar bunda.

Orang Munafik

Bunda Iin juga menjelaskan bahwasanya orang yang suka melanggar janji disebut munafik, “Empat (prilaku) kalau seseorang ada padanya, maka dia termasuk benar-benar orang munafik. Kalau berbicara berdusta, jika berjanji tidak menepati, jika bersumpah khianat, jika bertikai, melampau batas. Barangsiapa yang terdapat salah satu dari sifat tersebut, maka dia memiliki sifat kemunafikan sampai  dia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, 3178 dan Muslim, 58) terang Bunda.

Berhati-hatilah Dalam Berjanji

Terakhir, bunda mengimbau kepada kita semua untuk lebih berhati – hati dengan kata. Jika kita memang tidak sanggup untuk memenuhi janji, maka jangan lah kita berjanji.

Karena ucapan janji itu bukan hanya diawali dengan kata janji, tapi misal dengan diawali kata “nanti” hal tersebut sudah mengartikan janji. “Jika kita belum bisa menepati janji yang pada waktu yang telah ditentukan, maka hendaknya kita mengkomunikasikan hal tersebut kepada penerima janji, agar tercipta rasa toleransi serta saling mengingatkan.” Tutur Bunda Iin yang bernama lengkap Indra Refjunita.

Pesan Islami, Hati-hatilah Dalam Berjanji

Komentar Sahabat

Close
%d blogger menyukai ini: