SMAN 9 Solsel Hadapi Buruknya Akses Jalan Dan Tanpa Listrik

Pauh Duo (radiotemansejati) – Perjuangan tak ringan harus ditempuh setiap hari oleh civitas akademika SMAN 9 Solok Selatan. Pasalnya satu-satunya akses jalan masuk kesekolah ini sepanjang 1 Km didominasi oleh tanah liat dan sirtu (pasir dan batu).

Radio pada hari Sabtu (8/7/2017) berkesempatan mengunjungi sekolah tersebut, mendapatkan bahwa Sekolah yang terletak di Jorong Lasung Batu, Nagari Luhak Kapau Alam Pauh Duo ini memang berada di tempat yang cukup terpencil.

Pada pengamatan radio, jalan tersebut menjadi semakin berat karena kondisinya yang menanjak naik keatas bukit. Tanjakan tajam menjadi makanan sehari-hari siswa dan guru di sini. Tak jarang banyak siswa dan guru yang harus turun dan mendorong motornya. Dan tak jarang pula yang terjerembab jatuh hingga luka-luka.

Jala Menuju SMAN 9 Solok Selatan

Beberapa orang guru menuturkan seringnya mereka jatuh dari motor karena buruknya kualitas jalan. “saya pernah jatuh ketika naik motor, sehingga mengharuskan tidak masuk sekolah selama lebih satu minggu” ujar salah satu guru.

Senada dengan guru, para siswa yang media wawancarai pun demikian. Semuanya menginginkan perbaikan jalan menuju sekolah tersebut. “Kalau hujan akan semakin sulit melalui jalan tersebut” ujar salah satu siswa.

Terpaksa Mendorong Motor Untuk Sampai Sekolah
harus turun dan berjalan kaki

Kepala SMAN 9 Solok Selatan, Asril mengatakan bahwa sekolah tersebut telah tiga tahun digunakan dari sebelumnya melaksanakan pembelajaran di SMPN 27 Solok Selatan. “Selama tiga tahun ini kami terus perjuangkan untuk peningkatan kualitas jalan, melalui dinas pendidikan bahkan sampai ke tingkat dewan sudah kami laporkan” jelasnya.

Selain jalan, permasalahan utama yang dihadapi oleh sekolah tersebut adalah tidak adanya sambungan listrik PLN. “Pemasangan tiang listrik terkendala oleh ijin pemilik tanah yang dilalui kabel listrik. Ada 5 orang pemilik tanah yang harus dilalui, dan ada satu orang yang belum memberikan ijinnya” ujarnya.

Dengan tidak adanya listrik di sekolah tersebut membuat pelaksanaan tata usaha menjadi terkendala dan sulit dilakukan. Sehingga seluruh pekerjaan sekolah harus dibawa ke rumah pegawai tata usaha.

“proses belajar mengajarpun akan menjadi terkendala dengan tidak adanya listrik yang masuk kesekolah kami” ujar Asril.

Ia mengungkapkan dengan kendala yang ada tersebut membuat sekolahnya kurang mampu menarik minat siswa baru untuk masuk dan mendaftar disekolahnya. Padahal menurutnya ada 4 SMPN yang masuk ke dalam rayon SMAN 9 Solok Selatan. “Tahun ini yang mendaftar ulang hanya 25 siswa dari target kami dua lokal atau 60 siswa” tambahnya.

Sekolah dengan luas lahan mencapai 1 hektar ini tahun ini mampu meluluskan 41 siswanya. “Untuk prestasi kami sudah mampu berbicara di lomba O2SN dengan merebut medali emas di cabang Pencak silat, dan di gelaran OSN kami mampu mengirimkan siswa hingga tingkat Provinsi” ujarnya.

Longsor di tengah jalan
SMAN 9 Solok Selatan

Komentar Sahabat

Close
%d blogger menyukai ini: