Sungai Pagu, Sahabat sejati kemarin Studio Teman Sejati (04/02/2017) kedatangan tiga sahabat yang luar biasa . Ketiga sahabat itu adalah Eko Irawan, Joe Datuk dan Bambang Ismanto. Mereka datang ke Radio dalam rangka Program Teman Cerita setiap hari sabtu jam 15.00 – 17.30. Eko Irawan merupakan perwakilan dari Perguruan Barongsai dan Wushu Solok Selatan, Cerita Barongsai di Solok Selatan. Nah sekarang kita mau kupas Joe Datuk dan Bambang Ismanto, sahabat berdua ini mewakili Komunitas Takasiboe Solok Selatan.
Komunitas Takasiboe ini bertujuan untuk menggali dan mengangkat kembali tradisi-tradisi budaya asli yang ada di Minangkabau khususnya di Solok Selatan. Ternyata banyak sekali tradisi asli Minangkabau yang hampir musnah, hal ini terjadi karena kurang minatnya pemuda/i minangkabau untuk mempelajari tradisi yang ada. Hal ini lah yang menjadi perhatian dan keprihatinan komunitas takasiboe.
“Komunitas Takasiboe di bentuk untuk menggali dan mengangkat kembali tradisi yang ada di Minangkabau. Sehingga tradisi tersebut tidak punah dan musnah karena tidak ada lagi yang memperlajarinya” Kata Joe Datuk.
Salah satu tradisi yang digali dan diangkat kembali oleh Komunitas Takasiboe adalah canang limo dan canang anam. Komunitas Takasiboe langsung menemui Sang Maestro Kesenian Tradisional Canang Limo dan Canang Anam dari nagari Abai kecamatan Sangir Batanghari yaitu Ibu Samsidar. Dan Untuk pertama kalinya Samsidar mendapatkan piagam penghargaan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dimana beliau mempresentasikan kesenian yg dimiliki untuk disajikan kepada Mahasiswa Pascasarjana dalam rangka Kuliah Lapangan. Menjadi kebanggaan bagi Samsidar, karena belum ada sebelumnya yang berniat untuk mempelajari kesenian ini. Samsidar merasa bahagia serta mata yg berkaca-kaca beliaupun menerima dengan senang hati penghargaan ini.
Tradisi lainnya yang digali dan diangkat oleh Komunitas Takasiboe adalah Barongsai. Walaupun berasal dari negeri Tionghoa ternyata Kesenian Barongsai ini ternyata telah lama ada di ranah minangkabau. Bekerjasama dengan Perwakilan Perguruan Wushu Solok Selatan, Eko Irawan akhirnya dibentuklah Perguruan Barongsai Solok Selatan.
Komunitas Takasiboe juga menggali silek tradisional minangkabau dengan langsung belajar dari Guru H Syofyan Nadar Smi. Menggali Silek Tradisi Tari Sewah berikut Pecahan dari masing-masing Tanggak Nan Tigo Baleh, Dipacah 6 tiok Tanggak, Tabagi 3 tiok-tiok Pacahan.
Masih banyak cerita yang bisa kita gali dari Komunitas Takasiboe ini. Namun sayangnya waktu yang hanya sebentar harus mengakhiri perjumpaan kali ini. Semoga sahabat semua bisa terpicu semangatnya untuk belajar tradisi-tradisi asli Minangkabau. Kalau bukan kita siapa lagi.
Sumber : Program Teman Cerita 04/02/2017 dan Facebook Komunitas Takasiboe