Sejak 2010, Pertumbuhan Ekonomi Solok Selatan Diatas 5 Persen

Padang Aro (radiotemansejati) – Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) di Kantor Bupati Solok Selatan, Rabu (08/03/2017). Dalam rapat tersebut terungkap bahwa sejak 2010 pertumbuhan ekonomi Solok Selatan cukup tinggi.

“Rata-rata pertumbuhan ekonomi Solok Selatan lima persen sejak tahun 2010, bahkan pada tahun 2012 dan 2013 diatas enam persen dan ini cukup tinggi” kata Kepala Divisi Advisory Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat, Bimo Epyanto

Dalam penjelasannya sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Solok Selatan adalah perkebunan, pertanian, dan pertambangan.

“Pertumbuhan ekonomi Solok Selatan cukup tinggi, tetapi sumbangan untuk perekonomian Sumbar hanya 2,3 persen dan cukup rendah dibandingkan daerah lainnya” jelasnya.

Bank Indonesia juga mendukung rencana Solok Selatan untuk membudidayakan jengkol dan petai karena dua komoditi ini menjadi penyumbang inflasi di Solok Selatan.

“jengkol dan petai ternyata penyumbang inflasi, hal ini disebabkan tidak ada budidayanya. Sehingga ketika permintaan tinggi menyebabkan harga melambung tinggi apalagi stok terbatas” ujar Bimo.

Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria menyampaikan bahwa banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan oleh Solok Selatan, tetapi belum dapat dikelola dengan baik.

“Solok Selatan memiliki sumber daya alam yang banyak, tetapi belum bisa mengelola dengan baik. Diharapkan BI bisa mengarahkan dan memberi masukan bagaimana mengembangkannya agar lebih baik lagi” sambut Bupati.

Komentar Sahabat

Close
%d blogger menyukai ini: