
Sangir Balai Janggo (radiotemansejati) – “Leony”, Harimau Sumatera Betina berusia 7 tahun yang sebelumnya berada di kandang penangkaran kini dilepas ke kandang rehabilitasi, Sabtu (29/7/2017).
Pelepasan ini bersama dengan peresmian Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PR-HSD) oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Siti Nurbaya di Kantor PT. Tidar Kerinci Agung, Nagari Talao Sungai Kunyit, Sangir Balai Janggo, Solok Selatan.

Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya tersebut diinisiasi oleh Yayasan ASARI Djojohadikusumo yang didirikan oleh Hasyim Djojohadikusumo.
“Leony dibawa dari Bogor untuk dikarantina di pusat konservasi ini. Dulu dia di dalam kandang berukuran 3×4 meter, sangat menyedihkan,” ujar Hasyim.
Konservasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan sifat liar Leony. “Setelah dari kandang rehabilitasi nantinya leony akan dilepas di alam liar,” kata Hasyim.
Selain melepasnya ke alam liar, Hasyim juga berkeinginan untuk mencarikan jodoh bagi leony. “Ini susah-susah gampang, karena harimau betina tidak mudah tertarik dengan harimau jantan, tambahnya.
Ia berharap nantinya Leony akan mampu berkembang biak dan melahirkan harimau sumatera penerusnya. Sehingga populasi harimau sumatera dapat bertambah.
Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa tahun ini saja ada 4 harimau sumatera yang mati terbunuh. “Dan ada lima gajah yang mati terbunuh,” jelasnya.
Dengan adanya perusahaan swasta yang membuka konservasi tersebut sangat membantu pemerintah dalam melestarikan harimau yang hampir punah.
Ia menjelaskan bahwa ada 13 negara yg memiliki harimau, diantaranya indonesia. Sehingga indonesia selalu disorot setiap usaha pelestarian lingkungannya.
“Ada empat hewan di Indonesia yang selalu disorot yaitu orang utan, gajah, harimau dan badak,” jelas Siti Nurbaya.
Ia pun berharap agar pengusaha lainnya terbuka untuk membuka pusat konservasi hewan. “Apa yang dilakukan pak Hasyim semoga dapat dicontoh,” harapnya.
Gubernur Sumatera Barat, H. Irwan Prayitno mengatakan bahwa Sumatera Barat siap untuk membuka suaka alam sebagai lanjutan konservasi tersebut.
“Sudah saatnya Sumatera Barat memiliki suaka alam, sehingga program pelestarian hewan yang hampir punah dapat berkelanjutan,” ujarnya.
Acara peresmian Pusat Konservasi Harimau Sumatera Dharmasraya juga dihadiri oleh, Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria, dan Bupati Dharmasraya, Sutan Rizka Tuanku Kerajaan, serta Kapolres Solok Selatan, AKBP Muhammad Nurdin.