Padang Aro (radiotemansejati) – Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria terus mendorong upaya pelestarian dan perlindungan Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) di Solok Selatan.
Upaya tersebut mulai dari program penetapan cagar budaya, program restorasi 40 rumah gadang, dan yang baru saja dilakukan adalah mengupayakan SRG menjadi Warisan Dunia (World Heritage).
Pegiat pariwisata Sumatera Barat, Nofrins Napilus menjelaskan Kawasan SRG memiliki dua kategori yang kuat untuk dimasukkan kedalam warisan dunia yaitu Bangunan yang Unik (Tangible) dan Adat Budaya yang Unik (Intangible).
“Banyak keuntungannya kalau destinasi kita seperti SRG bisa masuk dan diakui sebagai World Heritage. Yang utama adalah untuk menjaga pelestarian budaya dan keunikan secara bersama-sama. dan yang kedua adalah untuk promosi secara mendunia,” jelasnya.
Berdasarkan website United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), World Heritage atau warisan dunia adalah sebuah program dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berfungsi untuk melestarikan dan menjaga situs warisan budaya dan alam yang terdapat di berbagai negara di dunia.
Masih menurut PBB, situs warisan dunia budaya dan alam tersebut adalah milik masyarakat dunia, dimanapun situs itu berada.
Oleh karena masyarakat dunia mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menjaga situs-situs warisan dunia tersebut agar tetap bisa dinikmati dan diketahui sejarahnya.
Saat ini di Indonesia hanya terdapat 8 warisan dunia seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Taman Nasional Komodo. Dan terdapat 26 calon warisan dunia yang masuk daftar tunggu.
Sehingga apabila SRG berhasil masuk maka rumah gadang dan budaya yang ada di dalam kawasan tersebut akan dijaga oleh dunia. Dan merupakan sebuah kebanggaan yang besar disandingkan dengan warisan dunia lainnya.
“Kalau niat Bupati, minimal bisa masuk daftar tunggu (listing) saja dulu juga sudah sangat bagus. Itu juga sudah promosi bagus juga untuk SRG” tukas Nofrins.