Solok Selatan – Siapapun tidak akan menyangka bahwa seorang anak gadis manis, riang dan baik hati, SF (13) mengidap penyakit yang cukup langka sejak ia berusia 11 tahun saat ia duduk di kelas 5 SD.
SF yang tinggal di Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan. Sumatera Barat tersebut, didiagnosa mengidap penyakit lupus (odapus), suatu kondisi penyakit dimana tubuh memproduksi sistem imun (kekebalan) yang berlebihan sehingga bukannya lagi melindungi tubuh, sistem imun tersebut berbalik menyerang tubuh.
Saat ini tercatat, hanya ada 5 juta orang di dunia ini yang mengidap penyakit lupus, dan hingga kini dunia medis belum menemukan obatnya. Sehingga seseorang yang kedapatan mengidap penyakit ini memiliki angka harapan hidup yang kecil.
Diceritakan oleh Nenek SF, bahwa setelah 3,5 tahun penyakit tersebut SF idap, akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia pada hari Jumat, (27/12/2019) di Rumah Sakit M Jamil, Padang setelah dirawat 3 hari.
“sebelumnya ia sempat drop dan di rawat selama 12 hari di RS M DJamil, dan sudah boleh pulang. Namun ketika akan kontrol kembali ke Rumah Sakit di perjalanan ke Padang penyakitnya kambuh, sehingga sempat pingsan beberapa kali, dan akhirnya di rawat kembali selama 3 hari” ceritanya.
Ia menjelaskan, SF yang telah yatim sejak ia berusia 2 bulan dalam kandungan tersebut memang sudah dinyatakan mengidap penyakit tersebut sejak umur 10 tahun atau waktu ia duduk di kelas 5 Sekolah Dasar.
“Ia diharuskan kontrol ke Rumah Sakit M Jadmil setiap bulan selama 4 hari,” tambah Sang Nenek yang mengasuh SF sejak bayi tersebut. .
Saat ini dirinya mengaku pasrah dan sudah ikhlas, cucunya di panggil oleh yang Maha Kuasa.
“Memang sudah jalan hidupnya, kami semua keluarga sudah ikhlas, seikhlasnya,” tuturnya sambil berkaca-kaca.
Dikutip dari Wikipedia, Penyakit Lupus bukanlah penyakit menular, penyakit tersebut bukan disebabkan oleh virus mau pun bakteri. Namun diakibatkan perubahan kromosom gen yang umumnya dimiliki oleh wanita.