Solok Selatan – Kasus tertimbunnya enam penambang di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari yang mengakibatkan tewasnya empat orang menjadi fokus perhatian Polres Solok Selatan. Kapolres mengatakan akan memburu pemodal tambang liar tersebut.
“Untuk proses lidiknya agen yang membawa pekerja tersebut diserahkan ke bagian Reskrim,” kata Kapolres Solok Selatan AKBP, Tedy Purnanto didampingi KBO Reskrim Ipda Meri Zahardi, di Padang Aro, Rabu (14/1).
Ia menjelaskan Polres Solsel sudah memberikan himbauan dan larangan untuk tidak melakukan penambangan liar.
Terkait penambang berasal dari luar Solok Selatan dirinya mengakui Solok Selatan memiliki wilayah yang luas dan pintu masuk nya banyak. Termasuk dari Kabupaten Dharmasraya yang sulit dilacak.
Pihaknya sudah sering melakukan pengintaian, namun karena lokasi yang jauh kedalam hutan membuat usaha penertiban tambang tersebut terhambat.
“Dalam tiga bulan terakhir kami sudah menindak tiga unit eksavator tambang dan semuanya sudah dilimpahkan ke kejaksaan,” ujarnya.
Peristiwa tertimbunnya enam penambang di Abai, Senin (11/1) tersebut menyita perhatian publik. Kejadian tersebut memakan korban empat orang tewas dan dua orang mengalami luka-luka. Lima orang berasal dari Pati, Jawa Tengah, dan seorang berasal dari Bunut Selatan Lampung.