Sehari Bersama Petani Aren, Tembus Ratusan Ribu Perhari

Pauh Duo (radiotemansejati) – Hari Minggu (16/7/2017), Radio dan beberapa media diajak meninjau langsung kegiatan petani aren yang ada di Pauh Duo oleh Direktur CV Minang Palm Sugar, Effendi Muharram. Percaya atau tidak ratusan ribu rupiah perhari mampu petani raup hanya dari gula aren saja.

“Kami memiliki sepuluh petani binaan yang sudah kami bimbing dan bina untuk menghasilkan gula aren yang berkualitas tinggi dan tanpa melibatkan satupun bahan kimia berbahaya,” jelas Effendi Muharram.

Bersama seorang petani aren, Zulfikri, kami langsung menuju ke pohon aren miliknya. Setibanya di lokasi dia langsung memperagakan bagaimana cara memotong batang buah yang akan diambil air niranya.

Proses Pengambilan Air Nira

Proses tersebut tidak berlangsung lama hanya sekitar 10 menit, air nira sudah mulai menetes keluar dan sebuah tabung dari bambu pun dipersiapkan untuk menampung air nira. “Bagaimana cara memotong ini akan kami bimbing bagaimana teknisnya, dan peralatan akan kami suplai,” ujar Effendi.

Pengambilan air nira ini dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pada subuh dan sore hari. Rata-rata dalam satu hari mereka mampu mengumpulkan sebanyak 20 liter/hari air nira. Lalu akan dipanaskan di wajan besar selama kurang lebih dua jam sampai mengental.

Memanaskan Air Nira

“Air Nira yang telah diambil harus langsung dimasak agar tidak basi dan menjadi asam, kalau asam nanti menjadi tuak. Pemanasan wajan tersebut paling bagus menggunakan kayu, karena panasnya merata sehingga hasilnya akan lebih berkualitas,” ujar Effendi.

Setelah mengental, maka dimasukkan ke dalam cetakan bambu yang telah dipersiapkan. Ditunggu selama sepuluh menit maka gula aren pun siap untuk dijual.

Pencetakan Gula Aren

“Dari sepuluh liter air nira dapat menghasilkan dua sampai tiga kilogram Gula Aren siap jual, dan Minang Palm Sugar akan membeli dari petani sebesar Rp. 20 ribu perkilogram, ” jelasnya.

Sehingga setiap hari dari satu pohon Zulfikri mendapatkan rata-rata empat kilogram Gula Aren yang dijual seharga Rp. 80 ribu. “Saat ini ada empat pohon yang kami miliki dan kelola, Alhamdulillah setiap hari kami bisa mengumpulkan hingga 16 Kilogram Gula Aren, yang dijual seharga Rp. 320 rb” jelas Zulfikri.

Petani Aren Solok Selatan, Zulfikri

Effendi mengakui potensi gula aren di Kabupaten Solok Selatan sangat besar. “Kami sudah menghitung banyaknya pohon aren yang ada di Kabupaten Solok Selatan yaitu sebanyak 3103 pohon, ini belum termasuk yang ada jauh di dalam hutan” jelasnya.

Ia juga mengajak petani lainnya yang hendak menjual hasil gula arennya di Minang Palm Sugar. “Syaratnya mereka harus mau kami bina dan bimbing bagaimana panen dan pengolahan gula aren” ujarnya.

 

 

Komentar Sahabat

Close
%d blogger menyukai ini: