Sungai Pagu (radiotemansejati) – Diduga karena dilarang dan dimarahi orang tua membawa handphone ke sekolah, seorang remaja laki-laki inisial MI (15) nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali tambang di rumahnya sendiri, Senin (17/7/2017).
Kapolsek Sungai Pagu, Iptu Agustinus Pigay yang di wawancara media di Mapolsek Sungai Pagu membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, ada kejadian tersebut, Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Jorong Lolo Barat, Nagari Sako Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu,” ujarnya.
Dari keterangan yang dihimpun oleh media di lokasi, kejadian bermula pada pukul 08.15 WIB, korban enggan pergi ke sekolah. Korban yang baru saja menginjak kelas 1 SMA Negeri di Solok Selatan tersebut sudah tiga hari tidak masuk ke sekolah.
Ayah korban menyita Handphone (HP) milik korban karena mengira HP tersebutlah yang membuat korban malas pergi kesekolah.
Korban lalu masuk ke dalam rumah, ayahnya melanjutkan pekerjaan di bengkel didepan rumahnya. Dan Ibunya melanjutkan pekerjaan mengupas bawang di depan rumah.
Setengah jam berlalu, korban tidak juga keluar dari rumah. Sang ibu mengecek ke dalam rumah dan mendapati korban sudah terduduk dengan tali terikat di leher di ruang tengah rumah. Sedangkan di kayu loteng rumahnya ada bekas tali.
Histeris melihat kondisi anaknya, ibu dan ayah segera membuka tali dan membawa korban ke Puskemas Muara labuh untuk mendapatkan pertolongan.
Namun naas nyawanya tak dapat tertolong. Pukul 08.45 WIB Dokter mengatakan korban tidak dapat diselamatkan.
Teman-teman korban yang diwawancara mengatakan korban merupakan anak yang baik, dan pendiam namun kurang terbuka terhadap masalah yang di hadapinya.
Dan etek korban, ayu menduga enggannya korban pergi ke sekolah karena sering mendapat bully dari teman-temannya.
Hal ini menjadi perhatian Kapolsek Sungai Pagu, Iptu Agustinus Pigay “Kami akan dalami kasus ini oleh penyidik, dan hendaknya sekolah mulai memperhatikan tingkah laku peserta didiknya dari kegiatan bully di sekolah,” ujarnya.