Jakarta (radiotemansejati) – Redaktur Pelaksana Harian Republika, Subroto mengungkapkan bahwa Republika didirikan 25 tahun yang lalu oleh Ikatan Cendikia Muslim Indonesia (ICMI) dengan visi sebagai media dakwah dan menyalurkan suara umat Muslim.
“Indonesia sebagai negara mayoritas muslim harus memiliki media yang representatif,” ujarnya pada saat menerima kunjungan 18 wartawan Solok Selatan di Kantor Republika, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Republika telah bertransformasi kedalam berbagai bidang, tidak hanya koran, namun juga sudah merambah ke dunia online, penerbitan buku, radio bahkan TV.
Asisten III Solok Selatan, Yul Amri yang turut menghadiri kunjungan tersebut mengatakan bahwa visi republika memiliki kesamaan dengan visi Solok Selatan, Sejahtera dan Religius (Serius).
“Kita sama-sama fokus di sisi religius. Dan membangun kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Yul Amri mengatakan Solok Selatan sedang menghadapi persoalan yang sudah cukup lama, yaitu tukar guling lahan untuk pembangunan masjid agung seluas 5 Hektar.
“Kami inginkan Republika untuk mengangkat persoalan ini ke ranah nasional. Karena ini masalah keagamaan yang cukup serius. Dan yang kami hadapi adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara),” tambahnya.
Menanggapi pernyataan tersebut Subroto berjanji akan segera menelusuri permasalahan tersebut.
“Kami akan coba kirimkan wartawan kami yang bertugas di Sumatera Barat untuk melakukan tugas jurnalistik terkait masalah ini, dan kami mohon bantuan dari rekan-rekan jurnalis yang ada di Solok Selatan” tuturnya.
Dan hal tersebut disambut dengan baik oleh seluruh wartawan Solok Selatan yang hadir.