Solok Selatan (radiotemansejati) – Sebanyak 18 orang balita pada periode Januari – April 2017 terindikasi dalam kondisi gizi kurang dan gizi buruk. Ada 16 Balita mengalami Gizi Kurang dan 2 Balita mengalami Gizi Buruk.
Untuk Balita kondisi Gizi Kurang terdiri dari 5 Balita di KPGD (Koto Parik Gadang Diateh), 2 Balita di Sungai Pagu, 1 Balita di Pauh Duo, 4 Balita di Sangir, 5 Balita di Sangir Jujuan, 1 Balita di Sangir Balai Janggo (SBJ).
Dan untuk Gizi Buruk berada di Sangir 1 balita, dan di Sangir Batang Hari (SBH) 1 balita.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Solok Selatan, Del Irwan di Sungai Pagu, Selasa (29/8/2017).
“dari aplikasi sistem kewaspadaan pangan Solok Selatan terjaring 18 balita berkondisi gizi kurang dan gizi buruk. Ini merupakan indikasi awal dari kondisi rawan pangan suatu daerah,” ujarnya.
Sehingga pihaknya bersama-sama dengan Ketua Tim Penggerak PKK Solok Selatan, Hj. Suriati Muzni, Dinas Kesehatan Solok Selatan, dan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Solok Selatan menyalurkan bantuan kepada 18 Balita tersebut.
“Bantuan tersebut berisi sembako senilai Rp 300 rb, berisi kacang hijau, biskuit, susu, dan bahan makanan lainnya. Yang diharapkan mampu menstimulus perbaikan gizi balita,” jelasnya.
Hari pertama penyaluran meliputi Kecamatan Pauh Duo, Sungai Pagu dan KPGD. Dan untuk hari kedua (30/8/2017) akan disalurkan meliputi Kecamatan Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Batang Hari (SBH), dan Sangir Balai Janggo (SBJ).
Hj. Suriati Muzni mengatakan, agar masyarakat mampu memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah untuk bercocok tanam dan memelihara binatang ternak, seperti ayam dan itik.
“Hal ini penting dilakukan untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga,” ujarnya.
Dan ia juga berharap agar orang tua lebih rajin memeriksakan kesehatan balitanya di posyandu, “jangan sampai orang tua melewatkan program imunisasi, dan pengecekan berat badan anak, hal ini penting untuk memantau perkembangan anak,” tambahnya.
