Solok Selatan (radiotemansejati) – Provinsi Sumatera Barat saat ini mengalami kekurangan jumlah guru untuk mengajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan jumlahnya mencapai ribuan guru.
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Burhasman pada saat rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Solok Selatan, Sabtu (7/10/2017).
“Kita masih kekurangan 2821 orang guru se-Sumatera Barat, khusus untuk SMA kita kekurangan 1600-an guru. Padahal SMA di sumbar hanya 209 sekolah,” ujar, Burhasman.
Guru yang dimaksud adalah guru berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara), bukan Guru Tidak Tetap (GTT) (baca: guru kontrak).
Pihaknya sudah melaporkan hal ini ke Gubernur Sumatera Barat dan Pihak Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.
“Gubernur juga sudah menyurati KemenPAN RB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) supaya moratorium guru SMA/SMK dicabut,” tuturnya.
Walaupun masih banyak kekurangan guru ASN pihaknya berharap sekolah dapat terus mampu meningkatkan mutu pembelajaran.
“Tahun depan kami akan membuka peluang pendaftaran siswa berprestasi bebas rayon, silahkan sekolah berlomba-lomba tingkatkan mutu agar semakin menarik siswa baru,” jelasnya.