Padang Aro (radiotemansejati) – Dari total 39 Nagari yang berada di Solok Selatan, belum ada satu pun nagari yang menjalankan usaha sesuai dengan amanat Peraturan Kementerian Desa (Permendes) No.4 tahun 2017.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari (Dinsos PMD), Basrial melalui wawancara dengan media di Padang Aro (7/8/2017).
Basrial menambahkan bahwa saat ini baru ada 16 Nagari yang memiliki BUMNag. “Akhir tahun ini kami menargetkan seluruh Nagari harus memiliki BUMNag, sehingga tahun 2018 sudah ada Nagari yang menjalankan usahanya,” ujarnya.
Nagari saat ini memiliki dua sumber pendanaan, yang pertama berupa Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Solok Selatan. Yang kedua berupa Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN).
“Untuk tahun ini total seluruh Nagari di Solok Selatan, ADD yang di dapatkan adalah Rp 51 Miliar dan DD sebanyak Rp 35 Miliar,” ujar Basrial.
Diharapkan dengan adanya BUMNag, Nagari akan memiliki sumber keuangan ketiga yang didapatkan dari hasil pengelolaan investasi. “Hal ini penting untuk tercapainya Nagari Mandiri, sehingga pembiayaan tidak hanya dari dua sumber saja tetapi sudah mampu mandiri,” tuturnya
Dalam Permendes No.4 tahun 2017 juga di tekankan ada empat prioritas program kerja yang harus dilaksanakan nagari yaitu Pembuatan BUMDes / BUMNag, Pembangunan sarana olahraga, Pembangunan embung, Dan Pembangunan sarana dan prasarana.