Solok Selatan – Kondisi masyarakat Solok Selatan saat ini sering kali mengabaikan protokol kesehatan covid-19 yang tertuang dalam kehidupan normal baru (new normal). Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada saat menyelenggarakan acara.
“saya masih sangat risau, new normal belum berjalan secara efektif, di masyarakat Solok Selatan. Seringkali hal ini diabaikan,” ujar penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, Doni Rahmat Samolo di Padang Aro, Rabu (20/1).
Diakuinya memang sulit untuk membuat masyarakat peduli dengan adanya virus covid-19 ini. Karena banyaknya pasien yang tanpa gejala (OTG), dan banyaknya informasi yang menyesatkan.
“saya masih banyak jumpai masyarakat bahkan dilingkungan pemda sendiri, orang -orang yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak ketika sedang berbincang-bincang,” ujarnya.
Padahal disebutkannya, Solok Selatan minggu ini masuk kedalam zona orange, artinya wilayah dengan resiko penyebaran virus covid-19 sedang.
“kemarin saja kita adakan swab dikalangan guru, dari lebih 900 guru yang di swab terdapat 13 orang yang dinyatakan positif. Ini menandakan bahwa virus ini memang ada,” tuturnya.
Dari data pantauan covid-19 di Solok Selatan hari senin (18/1) sudah 4 orang meninggal dunia, dengan jumlah total kasus mencapai 324 orang. Untuk kesembuhan mencapai 264 orang, dan dalam perawatan/isolasi 56 orang.